Dear Readers...

Dear Readers...
Sebelumnya makasih banyak-banyak buat semua yang udah sempetin mampir ke blog ini,, sebenernya entah apakah blog ini bisa berguna atau ngga buat teman-teman semua atau ngga,, soalnya yang saya tulis disini cuma sekedar apa-apa yang saya pikirin dan rasain,, :) Blog ini pun sebenarnya kelanjutan dari blog saya sebelumnya yang ini -- click >>> blog.

selamat membaca.. semoga berguna yaa,, ^_^ dan terima kasih..

Kamis, 22 Juni 2017

Jatuh cinta lagi..

Jatuh cinta lagi..
tiba-tiba saja lagu Rio Febrian menyeruak ingatanku kembali. Siapa yang tidak tahu lagu Rio Febrian yang memiliki penggalan bait tersebut..

"Mungkin memang.. benar aku yang salah.. kusadari, kuakui, kujatuh cinta lagi"
 tapi kembali aku selami penggalan lagu tersebut, apa iya? apa memang benar aku yang salah?
sadarkah kita semua bahwa dari zaman dahulu kala kita dihadapkan pada kondisi berkali-kali jatuh cinta dan melupakan cinta sebelumnya?

ingatkah kita saat dulu, Ibu kita menjadi satu-satunya orang yang paling kita cintai didunia?
kemanapun kita pergi, harus ada mamah, saat pulang kerumah yang dicari pertama pasti mamah.. siapa disini yang tidak menyukai masakan mamah dirumah? tidak ada..
sesering-seringnya kita memutuskan untuk makan diluar (re: jajan), tentu saja makanan mamah memang menjadi nomor satu di lidah kita yang sudah dibiasakan dari zaman bayi dulu.

beranjak dewasa, perlahan kita mulai mengesampingkan perasaan cinta kita dari Ibu, kita mulai memiliki kawan, bermain, sering pulang sore, malam bahkan tidak pulang. Lebih cinta mana kita, Ibu atau kawan saat itu?

semakin dewasa kita semakin lupa akan cinta Ibu dan Teman-teman kita dulu, ada Pekerjaan yang mulai kita cintai, yang kita pantengi dari pukul 08.00 - 16.00 setiap harinya, bahkan tak jarang hingga pukul 21.00 dan kembali lagi dipagi hari. Kemana cinta kita pada Ibu saat beliau meminta bantuan? kemana cinta kita pada teman-teman dahulu saat minta waktu untuk berkumpul sekedar ingin berbincang?

Sampai akhirnya kita merasa menemukan cinta sejati, pasangan hidup dan akhirnya menikah. apa iya ini cinta sejati kita? apa tidak akan ada lagi cinta-cinta selanjutnya?

ternyata cinta memang sudah dari sananya datang silih berganti. Timbul dan tenggelam, kadarnya meningkat dan menurun tergantung dimana posisi kita saat itu.

ya, saat ini aku jatuh cinta lagi, pada calon anakku yang saat ini berusia jalan 7 bulan di kandungan. Melihatnya ada didalam sana membuatku terharu. Merasakan gerakannya tiap malam membuatku tak berani terlalu berharap. Jatuh cintaku hanya kupasrahkan kepadaNya, sama seperti cinta-cinta sebelumnya, jodoh tidak akan tertambat tanpa izinNya

jadi apa iya selalu kita yang salah saat kita jatuh cinta lagi? entahlah...


Tidak ada komentar:

Posting Komentar